
Pamekasan, 25 Oktober – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan hari ini, Sabtu (25/10), menutup rangkaian kegiatan “Pekan Hari Santri” yang telah berlangsung meriah sejak 20 Oktober. Puncak kegiatan ditandai dengan pelaksanaan JJS (Jalan Jalan Santri) atau pawai defile sejauh 6 kilometer yang diikuti oleh ribuan siswa-siswi yang mengenakan atribut santri, lengkap dengan sarung dan kopiah.
Mengusung tema “Santri Sehat untuk Bangsa yang Kuat”, JJS ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga manifestasi semangat nasionalisme dan religiusitas. Sepanjang perjalanan, para santri MAN 2 Pamekasan tak henti-hentinya melantunkan selawat bersama, menciptakan suasana pawai yang khidmat sekaligus penuh kegembiraan.
Sebelum penutupan ini, selama sepekan penuh, seluruh siswa dari 30 kelas yang ada di MAN 2 Pamekasan telah mengikuti kegiatan intensif yang dikenal sebagai Pesantren Kilat. Seluruh ruang kelas disulap menjadi “pesantren mini” yang mengadopsi penuh suasana dan rutinitas pondok pesantren.
Kepala MAN 2 Pamekasan, Mohammad Holis menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai kepesantrenan dalam kehidupan sehari-hari siswa. “Selama sepekan, aktivitas harian mereka benar-benar seperti santri di pondok. Mulai dari sholat berjamaah lima waktu, tadarusan, pembacaan mahallul qiyam, hingga pengajian kitab kuning, dan yang tak kalah penting, momen kebersamaan dalam makan bersama,” ujarnya.
Antusiasme siswa terlihat jelas, baik selama Pesantren Kilat maupun saat JJS. “Kami ingin menunjukkan bahwa santri itu sehat jasmani dan rohani. Sehat raganya untuk bergerak, kuat jiwanya dengan selawat dan ngaji kitab, demi mewujudkan bangsa yang kuat di masa depan,” kata Moh. Ali Jinnah sebagai Ketua Panitia.
Pekan Hari Santri di MAN 2 Pamekasan ini diharapkan menjadi momentum yang mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan umum dan agama, tetapi juga memiliki karakter, akhlak, serta kesehatan fisik yang prima, sesuai dengan tema yang diusung dalam penutupannya.
